Kabut asap pekat yang menyelimuti sebagian besar wilayah Provinsi Riau dikabarkan menjadi salah satu penyebab terjadinya laka laut atau tenggelamnya Kapal Marina Mv Jojovan Faster 11 yang bertolak dari Pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi, tujuan Sei Guntung, Indragiri Hilir, Riau.
"Dengan adanya kabut asap diduga sebagai penyebab Terjadinya laka laut yang dialami Kapal Marina Mv Jojovan Faster 11. Itu akibat jarak pandang terbatas di perairan hidayat, Desa Teluk Dalam, Kecamatan Kuidra," kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, Ajun Komisaris Besar Guntur Aryo Tejo kepada pers di Pekanbaru, Kamis.
Guntur menyatakan dugaan penyebab laka laut itu adalah pernyataan Kapolres Inhil, dimana hingga saat ini penyelidikan masih terus dilakukan untuk mencari tahu penyebab pastinya.
Kapal fery dengan kode lambung Marina Mv Jojovan Faster 11 yang bertolak dari Pelabuhan Kuala Tungkal, Jambi, tujuan Sei Guntung, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau, bermuatan 20 penumpang tenggelam pada akhir pekan lalu. "Peristiwa itu berlangsung pada Sabtu (22/2) sekitar pukul 10.30 WIB. Kapal dinakhodai oleh HT. Namun tidak ada korban jiwa," kata Direktur Polair Polda Riau Kombes Lukas Gunawan, seperti yang dilansir dari GoRiau.
Kronologinya, demikian Lukas, setibanya di perairan antara Sei Laut dan Sei Bela, Kabupaten Indragiri Hilir, kondisi kapal mulai mengalami gangguan.
Kapal MV Jojovan Faster 11 ketika itu, demikian Lukas, terkena hempasan gelombang sehingga mengalami kebocoran pada lambung kanan dan air masuk ke kamar mesin.
Kemudian, kata dia, kapal tersebut dikandaskan ketepian perairan Sei Bela Kuala Enok, seluruh penumpang berhasil diselamatkan oleh para nelayan yang berada di sekitar lokasi. "Tidak ada korban jiwa pada peristiwa ini. Semua penumpang selamat," kata Lukas. (Rep01)